Sabtu, 27 Oktober 2012

WAA,,,,H RATING GOOGLE TURUN ????

Kasus produksi dan penyebaran film Innocence of Muslims yang melecehkan kesucian Nabi Muhammad Saw di Amerika Serikat dan penyebarannya melalui internet telah membangkitkan gelombang kemarahan umat Islam di seluruh dunia. Sementara itu, umat Islam menuntut penghapusan cuplikan film ini yang dirilis di laman Youtube milik Google, namun demikian Google tidak memberi respon positif atas tuntutan tersebut.

Sikap Google ini menuai reaksi negatif dari seluruh umat Islam dunia dan salah satunya adalah boikot terhadap Google. Sejatinya film ini telah melecehkan keyakinan lebih dari satu miliar umat Islam di seluruh dunia. Tak lama setelah perilisan film ini, umat Islam menuntut pemboikotan film tersebut dan mereka meminta direksi Youtube menghapus film ini, namun ternyata seruan umat Islam tidak mendapat respon.


Umat Islam di seluruh dunia, akhirnya memboikot situs Google dan Youtube. Hal ini ditempuh sebagai ungkapan protes dan membuat rugi perusahaan ini. ternyata aksi ini menunjukkan hasil. Hanya 12 jam kemudian Google telah kehilangan banyak pelanggannya dan ratingnya pun turun ke posisi kedua.

Terkait hal ini, situs Alexa.com yang tercatat paling laris di dunia di rating terbarunya menunjukkan bahwa rating Google turun ke peringkat kedua. Padahal selama delapan tahun terakhir, laman ini senantiasa berada di urutan teratas dan paling banyak dikunjungi. Situs ini pula perada di urutan pertama tanpa saingan di laman Alexa.

Boikot umat muslim terhadap Google sedikitnya menurunkan lebih dari lima persen pengunjung laman ini. Kerugian yang ditanggung Google dalam beberapa hari ini terus berlanjut. Sejumlah situs pemberitaan menyebutkan setiap harinya Google kehilangan tiga juta pengunjungnya. Menurut rating Alexa saat ini laman Facebook menempati urutan pertama menggeser Google. Adapun tempat kedua ditempati oleh Youtube.

Sepertinya gelombang Islamphobia di Barat saat ini khususnya di Amerika Serikat mulai terorganisir dengan baik, khususnya di sektor media dan dunia maya. Penanyangan cuplikan film Innocence of Muslims dengan terjemah teks bahasa Arab di konten Youtube sepertinya disengaja. Tindakan ini disengaja untuk membangkitkan sensitifitas umat Muslim dunia dan jelas-jelas menistakan kesucian Nabi Muhammad Saw.

Adapun sikap Google yang menolak menghapus cuplikan film ini dikonten Youtube kian menampakkan permusuhan laman ini terhadap Islam. Wajar jika sikap Google ini direaksi keras oleh umat Islam di seluruh dunia. Turunnya rating laman ini salah satu dampak dari sikap keras kepala Google.

Ada berita lain yang menarik dari Brazil. Pengadilan Brazil memutuskan melarang film anti-Islam 'Innocence of Muslims', Selasa (25/9) kemarin. Karenanya Pengadilan Brazil memberi waktu sepuluh hari kepada Youtube untuk menarik film yang menelurkan protes umat Islam dunia.

Keputusan itu datang dari pengadilan negeri di Sao Paulo. Kota itu adalah rumah bagi kebanyakan masyarakat imigran dari Timur Tengah. Ketuk palu kebijakan itu terjadi beberapa jam setelah Presiden Brazil, Dilma Rousseff dalam pidatonya di sidang umum PBB, mengecam 'Islamophobia' yang terjadi di negara-negara Barat.

Gugatan terhadap film 'Innocence of Muslims' dibawa kelompok Muslim Brazil, National Islamic Union. Gugatan itu dilayangkan kepada pemilik Youtube, Google Inc yang mereka anggap melakukan pelanggaran hak konstitusional untuk kebebasan berekspresi.

Seperti dinukil dari Reuters, Rabu (26/9), dalam keputusannya, Hakim Gilson Delgado Miranda mengatakan kasus ini terkait kebebasan berekspresi dan kebutuhan untuk melindungi hak individu atau kelompok masyarakat dari tindakan yang mungkin menghasut. Tindakan itu menyebabkan diskriminasi agama.

Sepertinya pengalaman ini menunjukkan bahwa jika umat Islam dunia mampu menggalang kerjasama dalam menghadapi tindakan anti-Islam, selain kekuatan mereka akan menonjol sehingga kubu anti-Islam Barat akan berfikir dua kali untuk melakukan tindakan melecehkan Islam. Atau paling tidak Barat akan memikirkan masak-masak sebelum bertindak menghina Islam dan dampaknya bagi perekonomian mereka. (IRIB Indonesia/MF)

0 nasehat:

Posting Komentar

Blogroll